Yenni Hartati's Blog & Shop

Beberapa kali menjadi murobbiyah untuk mahasiswa  dan pelajar SMU, tidak menjamin seseorang akan sukses menjadi murobiyah anak kader. Khususnya anak – anak yang masih berusia SD. Saya sendiri masih terus belajar untuk menjadi murobiyah yang baik bagi mereka. Secara teori, materi yang disampaikan kepada mereka sebaiknya bersifat interaktif, diskusi, tidak monoton, banyak bercerita, dll. Semua itu sudah saya coba, tetapi tidak berhasil untuk mendominasi perhatian mereka. Mereka pun tampak kurang antusias dan tidak bersemangat. Ketika diminta untuk menyampaikan pendapat, mereka cenderung diam. Ketika ditanya, mereka lebih sering mengatakan tidak tahu.

Di saat saya sedang menyampaikan materi, selalu saja banyak yang bertanya, “bu, kapan gamesnya?”. Pertanyaan ini terus mereka ulang, hingga saya selesai menyampaikan materi. Ketika sesi games dimulai, mereka berubah seratus delapan puluh derajat. Mereka tampak begitu antusias dan bersemangat. 

Pada dasarnya, semua anak pasti suka bermain. Suatu hal yang tidak mereka sukai, ketika dikemas dalam bentuk permainan, akan dengan mudah dilakukan oleh mereka. Saya jadi teringat ketika membantu ibu menyuapi adik yang sulit makan. Saya ajak dia main mobil – mobilan. Secara rutin saya katakan padanya, ” ayo dik, sekarang isi bensin dulu”. Dengan senangnya adik saya membuka mulut dengan lebar. “nyam….sekarang mobilnya bisa jalan lagi”. Akhirnya, makan menjadi hal yang menyenangkan baginya.

Read the rest of this entry »