Posts Tagged ‘Motor’
Tragedi Berkendara….
Posted February 14, 2009
on:Berkendara di jalan yang ramai menuntut kehati – hatian dan sikap waspada yang ekstra. Keserempet, senggolan dikit, bahkan tabrakan parah wajar saja terjadi di jalan yang ramai. Seperti tabrakan (tepatnya ditabrak) saya yang pertama. Saat itu saya sedang melintas di perempatan jalan yang ramai, tapi belum ada lampu lalu lintas di sana. Para pemakai jalan bebas saja melaju, tidak peduli dengan kendaraan dari arah lain.
Tapi bagaimana dengan jalan yang sepi ? Tadinya saya merasa akan cukup aman. Paling tidak saya bisa terhindar dari pengendara yang ceroboh. Tapi ternyata tidak juga. Buktinya, tadi pagi terjadi lagi suatu tragedi yang lebih parah dari yang saya alami sebelumnya.
Saat itu saya melintas di jalan kampus UI. Dari masjid Arief Rahman Hakim saya memilih jalan belakang, melewati perpustakaan pusat. Rencananya saya akan berputar arah di dekat poltek lalu keluar kampus dari pintu kukusan kelurahan. Tapi sebelum sampai di putaran, tiba – tiba dari arah kanan datang motor supra fit yang berbelok ke arah jalan yang saya lewati. Sebenarnya jalan itu cukup lebar. Tapi si pengendara motor (seorang perempuan) tampaknya melaju cukup kencang. Dia pun berbelok dengan sudut yang besar, hingga masuk ke jalur saya. Saya kaget melihat motor tsb tiba – tiba melintas di depan saya. Segera saya tekan rem. Tapi si pengendara motor fit tidak bisa menguasai diri, hanya berteriak. Tabrakan pun tak terelakkan lagi. Motor fit itu menabrak sisi kiri motor saya. Motor saya jatuh ke kanan, sedangkan motor fit terus melaju, keluar dari jalan, masuk ke cekungan yang ditumbuhi semak – semak, lalu jatuh bersama si pengendara dan seorang bapak yang diboncengnya.
Jam di dinding kamar menunjukkan pkl 13.15 WIB. Matahari bersinar terik, udara panas sekali. Tapi, itu tidak menghalangi saya untuk keluar rumah mengenakan jaket, sarung tangan, dan perlengkapan lainnya yang sebenarnya bikin tambah gerah. Jangan heran dulu, soalnya saya mau jalan bareng ‘beat’ tersayang.
Waktu udah mepet, dalam 15 menit saya sudah harus sampai di rumah binaan cilik. Tapi saya harus mampir dulu ke pom bensin, jarum penunjuk sudah tepat di garis merah (daripada kayak temen saya kemaren, udah nyusahin banyak orang karena motornya ga bisa distarter, ternyata tangki bensinnya kering). Biasanya gak ngantri lama. Bener juga, di station langganan cuma ada satu mobil pick up yang baru saja selesai diisi bensinnya. Berarti langsung giliran saya dong. Tapi…..”maaf mba, pertamax kosong”, begitu kata petugasnya. Gimana ni? Kalo mau ngisi premium harus ngantri di station lain, yang sudah mengular. Mending saya cari pom bensin lain aja deh.
Recent Comments