Yenni Hartati's Blog & Shop

Archive for the ‘Catatan Kehidupan’ Category

web bajumuslimmurahorgAlhamdulillah ada kesempatan untuk nulis lagi πŸ™‚ Setelah bertahun – tahun, gak ada posting terbaru.

Akhir – akhir ini, saya memang disibukkan dengan mengurus toko online. Usaha ini sudah saya rintis sejak November 2010 silam. Saat ini usaha saya belum begitu banyak menghasilkan. Mungkin karena semangat saya yang naik turun dalam mengelola usaha ini. Tapi saya yakin, jika usaha ini dikelola dengan serius, pasti akan menghasilkan laba yang lumayan.

Mengapa saya begitu yakin bahwa bisnis ini akan sukses ? Ada beberapa alasan yang mendukung, yaitu :

1. Sandang adalah kebutuhan primer

Usaha saya bergerak di bidang penyediaan kebutuhan sandang, yang merupakan kebutuhan primer. Semua manusia di dunia ini, pasti membutuhkan pakaian, sejak dia dilahirkan sampai nanti kembali menghadap Pencipta-nya. Jadi, pasti akan selalu ada orang yang akan membeli pakaian.

2. Populasi muslim yang besar

Jumlah penduduk muslim sangat besar, khususnya di Indonesia. Jadi target pasar muslim merupakan target yang menguntungkan. Selain itu, meskipun konsep bisnis saya adalah menyediakan pakaian Muslim/Muslimah, tetapi baju – baju yang saya jual juga bisa dan cocok digunakan oleh non Muslim. Hal ini sudah saya buktikan sendiri, ada customer saya yang non Muslim.

3. Nilai Dakwah

Visi saya saat membuka usaha ini tidak hanya mencari keuntungan dunia. Tapi saya juga ingin menabung untuk bekal akhirat. Bagaimana caranya ? Yaitu dengan menjual pakaian yang diperlukan oleh seorang muslim/muslimah untuk menjalankan ajaran Islam. Seorang muslim / muslimah diperintahkan untuk menutup aurat. Jadi saya berupaya untuk membantu saudara sesama muslim khususnya untuk mendapatkan pakaian yang sesuai dengan perintah Islam. Di antaranya, pakaian tersebut harus menutup aurat, tidak transparan, tidak ketat. Dengan visi ini, saya yakin Allah akan membantu saya.

4. Tren Toko Online

Pengguna internet saat ini sangat luas. Di antaranya karena majunya dunia seluler, yang memungkinkan siapa pun, dimana pun, kapanpun dapat mengakses internet dari HP miliknya. Dengan pesatnya perkembangan di dunia maya Β ini, terciptalah tren baru, belanja via online. Ada banyak keuntungan yang didapat dari belanja online. Bagi penduduk kota – kota besar seperti Jakarta, mereka tidak usah bersusah payah atau bermacet – macet ria untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Bagi penduduk daerah pelosok, mereka pun bisa langsung membeli pakaian yang sedang tren di Jakarta, dengan ongkos kirim yang jauh lebih murah jika dibandingkan transportasi dari daerah mereka ke Jakarta. Dan masih banyak lagi keuntungan yang akan didapat dari berbelanja online.

Kembali lagi ke cerita tentang usaha saya πŸ™‚ Yuk, disimak perjalanan toko online saya : Read the rest of this entry »

Baca review dari wordpress…. Lumayan juga, moga tambah semangat nulisnya πŸ™‚

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2012 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

4,329 films were submitted to the 2012 Cannes Film Festival. This blog had 32,000 views in 2012. If each view were a film, this blog would power 7 Film Festivals

Click here to see the complete report.

Memiliki bisnis sendiri mungkin adalah impian banyak orang. Termasuk diri ku πŸ™‚ Ada beberapa keuntungan yang akan didapat dari berbisnis. Di antaranya, pengaturan waktu yang fleksibel, dapat memilih jenis bisnis yang disukai, pendapatan yang bisa menjadi tidak terbatas, dll. Selain itu berbisnis juga punya resiko, di antaranya kegagalan. Namun jangan sampai resiko yang ada membuat kita gak jadi berbisnis. Tetap awali dan kelola bisnis dengan baik. Sepahit – pahitnya kegagalan, tetap ada positifnya, yaitu pengalaman berharga sebagai suatu pembelajaran.

Salah satu kendala untuk memulai bisnis adalah modal. Tapi bukan berarti ketika gak ada modal tidak bisa berbisnis. Ada banyak alternatif bisnis tanpa atau minim modal.

Bisnis online bisa jadi pilihan bagi yang bermodal minim. Aku sendiri memilih bisnis ini karena sudah adanya beberapa fasilitas di rumah, sebagai modal kerja. Yaitu komputer / laptop, koneksi internet unlimited, dll. Selain itu, suamiku yang juga berbisnis online sudah memiliki beberapa rekening bank dan kartu kredit yang bisa dipakai untuk transaksi internasional.Β  Read the rest of this entry »

Sudah jadi pengetahuan umum kalo hidup di kota besar terutama di Jakarta, apa – apa mahal. Jangankan untuk kebutuhan sekunder, tersier, dst, utk kebutuhan mendesak saja, pipis (maaf) misalnya, harus bayar. Dulu cukup dengan 500 perak, sekarang umumnya dah seribu rupiah.
Untuk rekreasi, perlu merogoh kocek lebih dalam lagi. Memang ada sih beberapa tempat yang bisa diakses umum tanpa dipungut biaya. Misalnya taman – taman kota, tapi jumlahnya gak banyak, dan sering kali kurang terawat.
Namun ada salah satu tempat wisata yang murah meriah. Teman – teman tahu ? Mungkin ada tebakan teman2 yang tepat. Yaitu, kebon binatang (bonbin) ragunan. Dari zaman dulu hingga sekarang, bonbin ragunan ini selalu ramai dikunjungi. Apalagi pada saat liburan panjang, seperti libur sekolah atau lebaran. Pengunjungnya benar2 membludak, hingga memacetkan jalan – jalan di sekitarnya.
Beberapa hari lalu, saya dan anak – anak sempat rihlah (jalan – jalan) ke sana. Tiket masuknya memang murah. Tiket masuk + asuransi untuk dewasa Rp 4.500,- dan anak – anak (3-12 tahun) Rp. 3.500,-. Berarti anak di bawah 3 tahun gratis kali ya ? Hmm..sayangnya saya kemaren gak sempat nanya.
Apa yang bisa teman2 temukan di dalamnya ? Ya, tentu saja berbagai hewan koleksi ragunan. Ada juga beberapa permainan, seperti kereta monorail, bom bom car, dll. Teman2 juga bisa berbelanja di sana. Mulai dari makanan, aneka souvenir, hingga mainan dan boneka yang warna – warni dan lucu. Soal harga, jangan tanya saya. πŸ™‚
Saat ke bonbin ragunan kemaren, kami tidak menghabiskan banyak waktu untuk β€œmenengok” binatang – binatang yang ada. Mungkin anak – anak sudah pada bosen kali ya, saking seringnya ke ragunan. Kami memilih untuk menikmati sisi lain ragunan. Yaitu segar dan bersihnya udara pagi di antara pepohonan rindang, sambil bersepeda.
Read the rest of this entry »

Tidak terasa Ramadhan 1431 H telah berlalu. Meski begitu, ada satu hal yang ingin kutulis tentang pengalaman Ramadhan kemarin. Yakni tentang i’tikaf, atau berdiam diri di masjid yang disunnahkan dilakukan di 10 hari terakhir Ramadhan.

Tahun lalu, aku dan keluarga berkesempatan ber-i’tikaf di masjid El – Nusa JakSel. Sebenarnya panitia tidak menyediakan fasilitas i’tikaf utk akhwat. Tapi dengan suatu cara, akhirnya peserta akhwat dapat melaksanakan i’tikaf di sana. Walaupun hanya mendapat “space” kecil, peserta akhwat tetap merasakan kenyamanan. Hal ini karena jumlah peserta yang tidak terlalu banyak, kamar mandi dan wudhu yang dekat, bersih, dan cukup banyak. Tempat parkir pun luas dan aman. Juga ada penjual jajanan, walaupuan hanya minuman hangat dan jus. Karena panitia benar – benar tidak mengakomodasi peserta akhwat, semua kebutuhan harus kami sediakan sendiri. Misalnya untuk makan sahur. Bagi peserta akhwat yang single, mereka harus membawa makanan sendiri. Bagi akhwat yang ikut suami, sebagian ada yang menitipkan pesanan sahur lewat suaminya, ada juga yang membawa sendiri.

Meski begitu, peserta akhwat tetap semangat ikut i’tikaf, hingga hari terakhir Ramadhan. Hal ini dikarenakan beberapa keunggulan i’tikaf di sana. Selain tempat yang nyaman dan tenang, pengisi acara i’tikaf adalah ustadz – ustadz terkenal yang banyak ilmunya. Ceramahnya bagus – bagus. Imam qiyamul lailnya adalah 2 orang ustadz hafidz Qur’an yang bergantian setiap malamnya. Inilah daya tarik yang utama, khususnya buatku. Setiap malam, imam qiyamul lail membaca 1 juz Al – Qur’an yang berurutan. Kemudian ditutup dengan sholat witir yang disertai dengan do’a qunut yang begitu indah dan menyentuh.

Dengan semua keunggulan itu, aku dan keluarga ingin ber-i’tikaf kembali di masjid El Nusa tahun ini. Tapi ternyata tahun ini panitia memang benar – benar tegas, peserta akhwat sudah tidak ada lagi. Aku sangat menyayangkan hal ini. Berbagai pertanyaan terlintas di benakku. Kenapa peserta akhwat tidak dibolehkan ikut ? Apa karena para bapak2 itu takut ibadahnya terganggu ? Karena biasanya ibu2 suka membawa serta anaknya ? Padahal anak2 itu kan anak – anak mereka juga. Ibu – ibu itu kan sebagian adalah istri – istri mereka atau ibu – ibu mereka. Mengapa mereka tidak mengakomodasi ibadah dan majelis ilmu untuk keluarganya sendiri ? Pertanyaan2 itu terluncur dari benak ku diiringi dengan rasa kesal. Hal ini karena cuma masjid El Nusa lah yang cukup dekat dengan rumahku, tempatnya nyaman, dan program i’tikafnya bagus2.

Tulisan ini sebagai curhatku. Ingin sekali menyampaikan hal ini langsung ke panitia di sana. Tapi belum tahu melalui apa. Mudah2an ada panitia yang membaca tulisan ini, dan mengevaluasi kembali kebijakan mereka. Agar di tahun depan mereka memfasilitasi peserta akhwat yang ingin beri’tikaf.

Tidak terasa, 1 tahun masehi telah berlalu lagi. Bagiku, akhir tahun termasuk hari yang istimewa. Ini bukan berarti aku terbiasa merayakanya dengan bergadang untuk menikmati detik2 pergantian tahun. Melainkan tanggal 31 Desember adalah hari lahir papa tercinta.

Malam itu pun, 31 Desember 2009, aku lewati seperti biasa. Tidak ada barbeque, minuman pencegah kantuk, ataupun terompet aneka bentuk. Aku pun tidur lebih awal, agar cukup istirahat untuk acara besok pagi.

Suasana di rumahku begitu kontras dengan lingkungan sekitarnya. Para tetangga, pria wanita, anak – anak, remaja, hingga tetua, ramai berkumpul di luar rumah. Jalan – jalan yang biasanya telah sepi menjelang malam, kini hiruk pikuk. Di sepanjang jalan banyak bermunculan pedagang dadakan. Sebagian besar menjual barang2 yang banyak dicari di akhir tahun. Misalnya jagung, ayam, arang, dan alat pemanggang. Tak tertinggal juga penjual terompet aneka warna dan bentuk, serta penjual aneka petasan dan kembang api.

Read the rest of this entry »

Lama sekali nggak nulis. Hari ini ku sempatkan untuk menggoreskan sesuatu. Terkait dengan kejadian yang baru kualami kemarin. Sekedar untuk mengenang, dan mengambil pelajaran. Semoga tidak akan pernah terulang.

Kemarin aku mengalami kecelakaan kecil, saat mengendarai Beat kesayangan. Saat itu pukul 13 kurang. Aku melintasi jalan Kahfi 2, menuju rumah teman di Komplek Mabad. Jalan Kahfi dua ini terbagi menjadi dua jalur, tanpa pemisah. Jalan yang cukup sempit ini, cukup ramai dilalui oleh kendaraan bermotor. Β Tak heran jika sering terjadi kemacetan di jalan ini. Penyebabnya antara lain dekat dengan pool Kopaja, sehingga Kopaja (khususnya yang ke arah Blok M) berjalan lambat sambil menunggu penumpang. Selain itu, jalan ini juga kerap kebanjiran, karena luapan air kali yang terletak di sisinya. Penyebab lainnya, jalan ini melintasi pintu masuk Setu Babakan. Tempat wisata murah meriah, yang ramai dikunjungi, terutam di hari libur.

Paling bete, ketika mengalami kemacetan di jalan ini. Soalnya, sering kali kita harus sabar menunggu. Sulit sekali bahkan tidak mungkin mendahului kendaraan di depan kita. Karena itu berarti mengambil jalur lawan yang juga cukup ramai. Tentunya hal ini berlaku untuk kendaraan roda empat. Tidak dengan roda dua yang bisa nyelip di sisi kanan atau kiri jalan.

Saat aku melewati jalan Kahfi dua siang itu. Kondisi jalan cukup ramai. Diperparah lagi, adanya galian kabel yang menambah ketidaknyamanan jalan. Di suatu ruas, arus lalu lintas cukup tersendat. Aku dengan sabar berjalan pelan di belakang sebuah mobil sedan. Sama sekali tidak terlintas di benakku untuk nyelip dari sisi kiri jalan. Mengingat kondisi tepi jalan yang tidak beraspal, dalam kondisi becek bahkan di beberapa sisi digenangi air.

Dari kaca spion, aku sempat melihat mobil Kijang berplat militer di belakangku.Β Tak lama kemudian, terlihat Kijang itu berjalan cepat dan agak ke kanan. Sepertinya dia akan mendahului kendaraan – kendaraan di depan. “Tapi apa mungkin ?”, pikirku. Toh barisan kendaraan ini cukup panjang. Kijang itu benar – benar berjalan cepat, tapi tidak jauh. Ia pun segera merapat ke kiri setelah tiba di belakang sedan di depan ku. Dan itu berarti secara tidak langsung ia memaksa ku bergeser ke kiri, keluar dari jalan aspal. Aku tentu saja kesal. Nyebelin banget tu orang. Tampaknya ia gak tahan melihat (sekitar) 3 meter jalan di depannya kosong, dan hanya dihuni oleh sebuah beat. Di tengah kekesalan ku, aku sempat melihat si sopir, yang masih muda, melihat spionnya. Mungkin untuk memastikan ia tidak mengenaiku. Percuma…pikirku. Tentu saja nggak kena. Aku kan terpaksa bergeser, karena nggak mau diserempet oleh mobilnya.

Emosiku pun terusik. Tapi aku tidak terpikir untuk mengklaksonnya. Sudahlah….lebih baik aku segera berlalu saja dari si sopir Kijang nyebelin itu. Tentunya kondisi saat itu memaksaku menikmati jalan becek di tepi aspal. Cukup banyak juga mobil – mobil yang Β ku lewati. Sampai di suatu tempat yang beceknya parah, aku hendak kembali naik ke jalan aspal. Saat ada kesempatan, aku menggas beat ku sedikit lebih kencang. Maksudnya supaya nggak tercium oleh mobil di belakang.

Tapi sayang, kondisi jalan yang licin, membuat beat ku terpeleset. Aku pun tidak sempat menginjakkan kaki. Akhirnya aku dan beatku tersungkur. Alhamdulillah mobil di belakang ku segera berhenti. Dan banyak orang berlarian hendak menolong ku, terutama anak – anak sekolah berseragam SMA. Anak – anak Β itu mengamankan motorku, melihat aku bisa berdiri sendiri. “Ibu nggak pa pa ?” tanya mereka. “Nggak pa pa,” jawabku. “Makasih banyak ya dik”.

Alhamdulillah, aku merasa tidak apa – apa. Hanya terasa pedas sedikit di kedua lutut dan mata kaki. Aku pun memeriksa kondisi motorku. Lecet – lecet di bagian bawah karena tergerus aspal. Stang setir agak miring ke kanan, dan spion kanan yang bengkok. Tapi starter, rem, klakson, dan lampu sign masih berfungsi dengan baik.

Aku pun hendak meneruskan perjalanan ke rumah teman. Tapi tak lama kemudian, nyeri di kaki semakin terasa. Aku pun khawatir dengan kondisi motorku. Akhirnya aku putar arah, kembali ke rumah. Sesampai di rumah, kuobati luka – lukaku. Tak lama kemudian, bersama beat yang cedera, aku meluncur ke bengkel langganan.

Alhamdulillah, ternyata motorku tidak mengalami kerusakan parah. Stang setir kembali seperti semula setelah diperbaiki oleh montir. Dan ternyata motorku tidak perlu dipres, yang biayanya cukup mahal. Senangnya lagi, bengkel resmi itu tidak mengenakan tarif. “Bawa aja,” katanya. Aku pun segera meninggalkan bengkel setelah menyisipkan sedikit tips ke montir.

Alhamdulillah, kecelakaan ini mengantarku pada hikmah yang banyak. Dan aku pun merasa, bahkan dalam musibah pun, Allah menunjukkan betapa besar kasih sayang – Nya. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi.

Saran untuk pengendara :

1. Jangan membawa kendaraan saat emosi sedang naik. Seingatku sebelum kejadian, aku sempat kesal dengan si pengendara Kijang. Tampaknya rasa kesal itu mempengaruhi caraku berkendara.

2. Hati – hati saat berjalan di jalan licin, becek, berlumpur, dll. Sebaiknya hindari saja jalan seperti ini. Jika terpaksa, lalui dengan kecepatan lambat, dengan kedua kaki siap siaga untuk menapak di jalan.

3. Khusus untuk pengendara sepeda motor, gunakan pakaian pelindung ekstra, seperti helm yang memenuhi standar, jaket, sepatu yang nyaman, sarung tangan, masker, dll. Pakaian ini akan melindungi kita dari panas, debu, polusi. Bahkan ketika terjatuh ia pun dapat melindungi tubuh dari cedera. Waktu kejadian kemarin, luka yang saya alami tidak begitu banyak, dan hanya luka ringan. Bahkan di bagian tangan tidak cedera, terlindung oleh sarung tangan dan jaket yang akhirnya sobek

4. Banyak beristighfar dan berdo’a memohon keselamatan selama di jalan. Karena kecelakaan bukan saja terjadi karena kesalahan kita, tapi seringkali juga disebabkan oleh kelalaian pengguna jalan lainnya.

5. Pikirkan juga keselamatan orang lain. Hargai mereka. Jangan ambil haknya. Jangan zolimi mereka.

Saran untuk pemerintah :

Tingkatkan kualitas jalan. Segera perbaiki jalan yang rusak. Seringkali kecelakaan terjadi karena kualitas jalan yang tidak memadai. Beberapa hari yang lalu, di depan mataku seorang ibu jatuh terbalik bersama motornya saat ia mengelak dari pengendara motor yang memotong seenaknya. Kebetulan sisi kiri jalan berlubang. Mungkin jika jalan itu tidak berlubang, si ibu tidak akan jatuh.

Aku pun juga pernah hampir jatuh setelah terperosok ke dalam lubang. Waktu itu aku sama sekali tidak menyangka jika lubang yang dipenuhi air keruh itu, cukup dalam. Aku pun juga teringat seorang bapak yang koma dan akhirnya meninggal setelah terperosok ke dalam lubang di tengah jalan.

Semoga pengguna jalan yang bertanggung jawab dan pemerintah yang amanah, akan menciptakan lalu lintas yang lebih nyaman dan aman. Semoga…..

Belum hilang dari ingatan kita, musibah gempa bumi yang berpusat di Tasikmalaya. Gempa berkekuatan 7,3 SR ini terjadi 2 September 2009 yang lalu. Besarnya getaran gempa, hingga tidak hanya mengguncang hebat Tasikmalaya. Tetapi juga terasa oleh sebagian besar wilayah di pulau Jawa.

Ratusan rumah dan gedung di Tasikmalaya rusak berat. Banyak korban mengalami luka berat dan ringan. Bahkan, gempa ini telah merenggut lebih dari 40 jiwa meninggal dunia.

Kota tempat saya tinggal, Jakarta, juga merasakan getaran gempa ini. Banyak karyawan yang bekerja di gedung – gedung tinggi, berhamburan keluar. Para penduduk juga berlarian keluar rumah. Saat itu saya sedang berdiri di dalam busway. Saya juga merasakan goncangan yang hebat. Namun karena busway sedang melaju, saya tidak menyadari bahwa itu gempa. Saya berpikir sopir busway yang mengemudi terlalu kencang dan agak “ugal – ugalan” (maaf ya Pak…;-D). Saat busway melalui daerah kuningan, terlihat para karyawan berkerumun di luar gedung kantor di sepanjang jalan HR Rasuna Said. Barulah saya dan para penumpang busway lainnya menyadari bahwa telah terjadi gempa.

Kini, 30 September 2009, gempa bumi yang lebih besar terjadi lagi. Pusatnya di daerah Padang Pariaman Sumatra Barat. Kabarnya, gempa berkekuatan 7,6 SR ini, telah merobohkan ribuan rumah. Saat saya membuat tulisan ini, jumlah korban belum diketahui secara pasti. Tetapi kemungkinan besar lebih banyak dari korban gempa Tasikmalaya.

Musibah – musibah ini telah menelan banyak korban dan kerugian. So, jangan sampai ia berlalu begitu saja, tanpa ada hikmah yang sampai di hati kita. Mungkin, ini teguran dari Allah SWT. Atas semua kealpaan dan kelalaian manusia. Saatnya kita lebih berintrospeksi diri, dan kembali bertaubat kepada – Nya.

Alhamdulillah, tidak terasa waktu telah mengantarkan kita di hari ketujuh bulan Ramadhan. Waktu yang diliputi keberkahan berlapis – lapis. Kenapa ?

1. Karena sekarang bulan Ramadhan. Bulan yang lebih utama dibandingkan 11 bulan lainnya. Di bulan ini Allah mengampuni dosa hamba – Nya, bahkan hingga satu tahun ke belakang. Kita sebut saja bonus tahunan.

2. Karena hari ini hari Jum’at. Hari yang penuh berkah. Dimana Allah mengampuni dosa hamba – Nya selama satu minggu yang telah lalu

So, karena hari ini penuh berkah, udahan dulu deh nulisnya…

Tags:

Hari sudah sampai di penghujung bulan Juli, tak terasa. Namun baru duaΒ tulisan tambahan yang nangkring di blogku bulan ini. Hampir 3 minggu sudah aku tidak menulis. Hmm…apakah aku sedang ada di masa malas menulis ya ?

Setelah kupikir – pikir, ada beberapa hal yang membuat aku jarang dan agak malas menulis post baru di blogΒ :

1. Koneksi Internet yang Bermasalah

Sebenarnya di rumah ada dua provider internet, satu yang pake jaringan kabel, satu lagi yang wireless. Tapi dua – duanya suka error dan lemot banget. Sampai akhirnya abang mengganti denganΒ provider lainΒ (yang wireless). Lumayan bagus sih, so, sering dibawa abang ke kantor, jadi aku jarang bisa pake. Nah, yang kabel, kelemahannya repot masangnya. Harus nyolokin ini lah..itu lah…Sudah repot gitu, ternyata gak bisa connect juga…wah jadi bete. Akhirnya aku jadi males online n nengok blog deh…

2. Sibuk

Ini mungkin alasan klise ya. Kalau dipikir – pikir aku sebenarnya tidak sibuk – sibuk amat. Lha wong tidak kerja kantoran kok…Tapi memang beberapa pekan ini ada banyak urusan yang membuatku tidak bisa fokus menulis. Di antaranya project bersama teman yang Alhamdulillah semakin berkembang, kegiatan sosial, dan lagi renovasi rumah. Kesibukan renovasi rumah ini lumayan menyita waktu. Aku harus mengawasi kerja tukang. Aku juga perlu mencari beberapa material. Mulai dari pasir, semen, keramik, kayu, cat, kunci, dan lain – lain. Mungkin orang – orang heran, kok yang sibukΒ ngurusin renov rumah istrinyaΒ bukan suami. Tapi memang abang sedang sibuk urusan kantor. So, aku lah yang dengan senang hati menangani urusan domestik. Hitung – hitung belajar n pengalaman.

Mungkin untuk penulis handal, tidak perlu banyak waktu ya untuk menghasilkan tulisan bagus. Tapi untuk ku yang baru belajar menulis, perlu waktu berjam – jam untuk mencurahkan ide di dalam kepala menjadi kalimat – kalimat menarik. Dan saat menulis aku benar – benar harus fokus, tidak bisa diganggu oleh hal – hal lain. Read the rest of this entry »


May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Recent Comments

septia susetyo on Kapok Pake JNE
Panca on Kapok Pake JNE
privat name on Kapok Pake JNE
Erlina on Kapok Pake JNE
Erlina on Kapok Pake JNE

Visitor Location

Blog Stats

  • 237,130 hits